Indonesia Bagi Pengalaman tentang Perikanan Pada Negara-Negara Asia, Pasifik, dan Afrika
By Admin
nusakini.com-- Sebanyak 28 pejabat teknis dan pelaku usaha dari negara-negara di kawasan Asia, Pasifik, dan Afrika mengikuti acara pembukaan rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas di bidang perikanan yang diselenggarakan oleh Kemenlu, KKP, dan NAM CSSTC di Banyuwangi, Jawa Timur. Para peserta yang berasal dari 28 peserta dari 24 negara Asia, Pasifik, dan Afrika akan mengikuti kegiatan selama kurang lebih 5 hari di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Banyuwangi.
Dalam kegiatan tersebut, para tenaga ahli BPPP Banyuwangi akan berbagi pengalaman tentang praktik penangkapan ramah lingkungan, pengolahan hasil perikanan tangkap dan budidaya, dan pemanfaatan sistem akuakultur yang dikembangkan di Indonesia.
Kegiatan pelatihan yang akan dilangsungkan hingga 21 Juli 2018 mendatang ini resmi dibuka ditandai dengan pemukulan rebana bersama oleh Bupati Banyuwangi, Bapak Abdullah Azwar Anas dan wakil-wakil dari Kemenlu, KKP, serta NAM CSSTC di Auditorium BPPP Banyuwangi. Dalam sambutannya, Bupati Banyuwangi menyambut baik dan memberikan apresiasi karena Banyuwangi telah dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan pelatihan kali ini. Bupati juga menekankan agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan sektor kekayaan sektor kelautan, perikanan; dan pariwisata Kota Banyuwangi kepada para peserta.
Duta Besar Diar Nurbintoro, mewakili Kemenlu, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan tersebut merupakan salah satu program bantuan teknis Indonesia kepada negara-negara berkembang dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan.
Selain untuk mendorong kerja sama dan meningkatkan hubungan bilateral dengan sesama negara berkembang, program-program bantuan teknis Indonesia juga merupakan implementasi komitmen Pemerintah Indonesia terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya ketahanan pangan, konsumsi yang berkelanjutan, upaya mengakhiri kelaparan, dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor perikanan.
Kepala BRSDM – KKP dalam sambutan yang disampaikan oleh Sekretaris BRSDM, Maman Hermawan, mengatakan, Pemerintah Indonesia secara langsung mengajak seluruh negara di dunia, khususnya negara anggota Kerja Sama Selatan-Selatan untuk menjaga kelestarian lingkungan kelautan serta keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan melalui teknis penangkapan ikan ramah lingkungan dan bertanggung jawab serta budidaya perikanan sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan ikan selain dari laut.
Sekretaris Eksekutif NAM CSSTC Pinkan Ovanita Tulung, mewakili Direktur NAM CSSTC, menyampaikan bahwa keterlibatan NAM CSSTC sebagai salah satu penyelenggara merupakan perwujudan dari visi NAM CSSTC, yakni memperkuat kapasitas nasional dan kemandirian kolektif negara-negara berkembang dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan.
Selain itu kegiatan ini merupakan implementasi Nota Kesepahaman antara NAM CSSTC dan Indian Ocean Rim Association (IORA) yang ditandatangani pada tanggal 28 November 2017. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan kerja sama ekonomi di antara negara-negara peserta, khususnya dengan Indonesia.
Kementerian Luar Negeri terus meningkatkan peran dan kontribusinya bagi kesejahteraan dan pembangunan global melalui bantuan teknis dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan. Sektor perikanan merupakan salah satu sektor unggulan Indonesia dalam pengembangan kapasitas yang banyak diminta oleh negara-negara lain. Tercatat telah 10 tahun terakhir Indonesia telah memberikan pelatihan di berbagai sektor sejumlah 441 pelatihan yang diikuti oleh 6038 peserta (p/ab)